Monday, 18 April 2016

Auditing dan Jasa Assurance Chapter 1

AUDITING DAN JASA ASSURANCE, Jilid 1, Edisi 15, by Arens et al.

PERMINTAAN AKAN JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA
(CHAPTER 1)

SIFAT AUDITING
            Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

a. INFORMASI DAN KRITERIA YANG TELAH DITETAPKAN
            Para auditor secara rutin melakukan audit atas informasi yang dapat diukur, termasuk laporan keuangan perusahaan dan SPT pajak penghasilan federal perorangan. Auditor juga mengaudit informasi yang lebih subjektif, seperti efektivitas sistem komputer dan efisiensi operasi manufaktur.
            Kriteria untuk mengevaluasi informasi juga bervariasi, tergantung pada informasi yang sedang diaudit. Dalam audit atas laporan keuangan historis oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), kriteria yang berlaku biasanya adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) atau International Financial Reporting Standards (IFRS).
            Untuk audit atas SPT pajak oleh Internal Revenue Service (IRS), kriterianya tercantum dalam Internal Revenue Code. Untuk informasi yang lebih subjektif, kriterianya lebih sulit ditetapkan. Biasanya auditor dan entitas yang diaudit telah sepakat mengenai kriteria yang akan digunakan sebelum audit dimulai.

b. BUKTI
            Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda, termasuk :
·         Data elektronik dan data lain tentang transaksi
·         Komunikasi tertulis dengan pihak luar
·         Observasi oleh auditor
·         kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)

c. ORANG YANG KOMPETEN DAN INDEPENDEN
            Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu.
            Auditor juga harus memiliki sikap mental independen. Para auditor juga harus berusaha keras mempertahankan tingkat independensi yang tinggi demi menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka.

d. PELAPORAN
            Tahap terakhir dalam proses auditing adalah menyiapkan laporan audit (audit report), yang menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai. Laporan memiliki bentuk yang berbeda dan dapat bervariasi mulai dari jenis yang sangat teknis yang biasanya dikaitkan dengan audit laporan keuangan hingga laporan lisan yang sederhana dalam audit operasional atas efektivitas suatu departemen kecil.

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI
            Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan. Untuk menyediakan informasi yang relevan, para akuntan harus memiliki pemahaman yang mendalam atas prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang menjadi dasar penyiapan informasi akuntansi.
            Ketika mengaudit data akuntansi, auditor berfokus pada penentuan apakah informasi yang dicatat itu mencerminkan dengan tepat peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi.
            Selain memahami akuntansi, auditor juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit. Keahlian inilah yang membedakan auditor dengan akuntan. Menentukan prosedur audit yang tepat, memutuskan jumlah dan jenis item yang harus diuji, serta mengevaluasi hasilnya adalah tugas yang hanya dilakukan oleh auditor.

ASPEK EKONOMI DALAM PERMINTAAN AKAN AUDITING

a. PENYEBAB RISIKO INFORMASI
            Dengan semakin kompleksnya masyarakat, semakin besar pula kemungkinan para pengambil keputusan menerima informasi yang tidak andal. Beberapa alasannya adalah :
-        Jauhnya Informasi
Dalam perekonomian global, hampir mustahil bagi seorang pengambil keputusan untuk mengetahui secara langsung organisasi yang menjadi rekan usahanya.


-        Bias dan Motif si Penyedia
Jika informasi disediakan oleh seorang yang tujuannya tidak sejalan dengan tujuan si pengambil keputusan, informasi itu mungkin dibiaskan demi menguntungkan si penyedia.
-        Data yang Sangat Banyak
Semakin banyak organisasi, semakin besar volume transaksi pertukaran yang diperlukan.
-        Transaksi Pertukaran yang Kompleks
Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, transaksi pertukaran antarorganisasi sudah menjadi semakin kompleks sehingga lebih sulit dicatat dengan tepat.

b.MENGURANGI RISIKO INFORMASI
            Bagi perusahaan yang lebih besar, biasanya lebih praktis menanggung biaya untuk mengurangi
risiko informasi. Ada tiga cara utama untuk melakukan hal itu.
-        Pemakai Memverifikasi Informasi
Pemakai bisa saja mendatangi lokasi perusahaan untuk memeriksa catatan-catatan dan memperoleh informasi tentang keandalan atau reliabilitas laporan.
-        Pemakai Berbagi Risiko Informasi dengan Manajemen
Cukup banyak preseden hukum yang menunjukkan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang andal kepada pemakai.
-        Laporan Keuangan yang Diaudit Sudah Disediakan
Cara yang paling umum bagi pemakai untuk memperoleh informasi yang andal adalah dengan meminta audit independen. Biasanya, manajemen suatu perusahaan tertutup atau komite audit perusahaan terbuka menugaskan auditor untuk memberikan kepastian kepada pemakai bahwa laporan keuangan perusahaan itu dapat diandalkan.

JASA ASSURANCE
            Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena si penyedia jasa assurance itu independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa. Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional lainnya.
            Kebutuhan akan jasa assurance ini bukan hal baru. Para akuntan publik sudah bertahun-tahun memberikan jasa assurance, terutama assurance tentang informasi laporan keuangan historis.
a. Jasa Atestasi
            Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance dimana KAP mengeluarkan laporan tentang suatu permasalahan atau asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa astesi dibagi menjadi lima kategori :
-        Audit atas Laporan Keuangan Historis
Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk jasa astetasi dimana auditor mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi international yang berlaku.
-        Audit atas Pengendalian Internal terhadap Pelaporan Keuangan
Untuk audit atas pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan, manajemen menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan mengikuti kriteria yang sudah mapan.
-        Review atas Laporan Keuangan Historis
Untuk review atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laporan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi, sama seperti audit. Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian untuk review atas laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat kepastian yang tinggi untuk audit, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan.
-        Jasa Astetasi mengenai Teknologi Informasi
Untuk jasa astetasi mengenai teknologi informasi, manajemen mengeluarkan berbagai asersi tentang reliabilitas dan keamanan informasi elektronik. WebTrust dan SysTrust adalah jasa-jasa astetasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan assurance ini.
-        Jasa Atetasi Lain
Akuntan publik memberikan banyak jasa atetasi lainnya, yang kebanyakan merupakan perluasan alami dari audit atas pelaporan keuangan historis, karena pemakai menginginkan kepastian yang independen menyangkut jenis-jenis informasi lainnya.

b. Jasa Assurance Lainnya
Sebagian besar jasa assurance lain yang diberikan akuntan publik tidak memenuhi definisi jasa atestasi, tetapi akuntan tetap harus independen dan harus memberikan kepastian tentang informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Jasa-jasa assurance ini berbeda dengan jasa atestasi karena akuntan publik di haruskan mengeluarkan laporan tertulis, dan kepastian itu tidak harus mengenai reliabilitas asersi pihak lain berfokus pada peningkatan mutu informasi bagi pengambil keputusan, sama seperti jasa atestasi.
Jenis-jenis jasa assurance yang dapat diberikan akuntan publik nyaris tak terbatas. Sebuah survei terhadap KAP besar mengidentifikasi lebih dari 200 jasa assurance yang sekarang diberikan. Tabel 1-1 menyebutkan beberapa peluang jasa assurance lainnya bagi para akuntan publik.

Tabel 1-1  Contoh-Contoh Jasa Assurance Lainnya
Jasa Assurance Lainnya
Aktivitas Jasa
Pengendalian atas risiko yang berhubungan dengan investasi, mencakup kebijakan yang menyangkut dengan derivative
Menilai proses dalam praktek investasi perusahaan untuk mengidentifikasi dan menentukan efektivitas proses tersebut
Mystery shopping
Melakukan pembelian secara anonim untuk menilai upaya tenaga penjualan yang berhadapan dengan pelanggan dan prosedur yang mereka ikuti
Penilaian risiko pengumpulan, pendistribusian, dan penyimpanan informasi digital
Menilai risiko keamanan dan pengendalian yang berkaitan dengan data elektronik, mencakup memadainya penyimpanan pendukung dan diluar lokasi
Penilaian risiko kecurangan dan tindakan illegal
Membuat profil risiko kecurangan dan menilai kecukupan system dan kebijakan perusahaan dalam mencegah serta mendeteksi kecurangan dan tindakan illegal
Kepatuhan pada kebijakan dan prosedur perdagangan
Menelaah transaksi antara rekanan dagang untuk meyakinkan bahwa transaksi tersebut sesuai dengan perjanjian, mengidentifikasi risiko dalam perjanjian
Kebutuhan pada perjanjian royalti hiburan
Menilai apakah royati yang dibayarkan kepada seniman, pengarang, dan lainnya sesuai dengan perjanjian royalti
Sertifikasi ISO 9000
Membuat sertifikasi yang menyatakan bahwa perusahaan telah memenuhi standar pengendalian muti ISO 9000, yang membantu produk perusahaan bermutu tinggi
Tanggung jawab dan keberlanjutan perusahaan
Laporan tentang apakah informasi dalam sebuah laporan tanggung jawab perusahaan konsisten dengan informasi perusahaan dan kriteria pelaporan baku

1 comment: